🚨 KABAR TERKINI! Desertbloom Pictures dan Mandela Pictures Resmi Berkolaborasi untuk 4 Proyek SUPER SLATE! 🤫
Halo Sobat Hello Korea! Nakyung di sini! ☕️ Siap-siap dengerin scoop panas yang baru banget Nakyung dapet dari sumber terpercaya nih! Ini bukan cuma kabar biasa, tapi langkah besar yang bisa mengubah peta industri konten Asia! 👀
Jadi begini, produser global top yang berbasis di Seoul dan LA, Desertbloom Pictures, baru saja mengumumkan kerja sama besar dengan studio raksasa Indonesia, Mandela Pictures. Mereka resmi menandatangani kemitraan untuk total 4 proyek kolaborasi produksi yang mereka sebut Super Slate! Nakyung denger-denger, pengumuman resminya dilakukan di Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF), festival film internasional terbesar di Indonesia dan acara film paling bergengsi di Asia Tenggara, pada tanggal 30 November lalu (waktu setempat)!
Dan ini bukan cuma berita lokal, lho! Kabar heboh ini juga sudah dilaporkan secara eksklusif oleh media Hollywood sekelas Variety, yang bikin seluruh industri hiburan global langsung melirik. 🫢 Bisa bayangin kan seberapa besar dampaknya nanti?
Kemitraan strategis ini dirancang untuk membangun ekosistem produksi yang menghubungkan Korea-Indonesia-Hollywood. Ini adalah gabungan kekuatan yang super inovatif: kapasitas produksi konten premium dan jaringan global Desertbloom Pictures, IP lokal yang sangat kuat dari Mandela Pictures, dan potensi pasar konten Indonesia yang tumbuh pesat dengan basis populasi terbesar di Asia Tenggara. Benar-benar sinergi sempurna!
Ada 4 proyek film yang akan digarap bareng, yang rencananya akan tayang di layar bioskop Korea dan Indonesia, bahkan sampai ke platform OTT global! Proyek-proyeknya juga bervariasi banget, siap-siap terpukau:
- 🎞️ Satu film komedi panjang hasil kolaborasi Korea-Indonesia, yang diadaptasi dari IP orisinal Hollywood. Temanya tentang citra dan identitas di era media sosial. Pasti relate banget deh!
- 🎬 Dua film panjang yang mengadaptasi IP dari Korea atau Amerika, tapi akan diinterpretasikan ulang agar sesuai dengan sentimen penonton Indonesia. Ini bakal seru banget buat bioskop lokal!
- 👻 Satu film horor panjang Korea yang berbasis dari IP andalan label horor Mandela, BN13. Film ini ditargetkan untuk bioskop Korea dan pasar streaming global sekaligus. Nakyung udah merinding duluan membayangkannya!
Ravesh Samtani, COO Mandela Pictures, di JAFF bilang, “Kami ingin membentuk ‘real slate‘ yang berkelanjutan, bukan sekadar kolaborasi sekali jalan.” Ia menambahkan bahwa tujuannya adalah memperluas cerita-cerita berbasis Indonesia yang bisa diterima di Jakarta, Seoul, dan LA, dimulai dari film Indonesia yang sedang mereka produksi bersama dan proyek horor inti BN13. Keren banget ya visinya! 📣
Sementara itu, Cha Hyu, Co-CEO Desertbloom Pictures, menjelaskan bahwa dengan menggabungkan IP lokal dan wawasan dari Mandela dengan IP Korea, Hollywood, serta jaringan global mereka, akan terbentuk ekosistem studio bersama lintas batas yang berkelanjutan dalam jangka panjang. Dan Lee Yu-jeong, CEO Desertbloom Pictures, juga menekankan pentingnya kemitraan ini, “Indonesia adalah salah satu pasar paling dinamis di Asia yang tumbuh sangat cepat. Saat industri konten Korea menghadapi titik balik, kolaborasi dengan Indonesia adalah kesempatan penting untuk menciptakan vitalitas baru.” Ini bukti kalau mereka serius banget! 🚨
Oh ya, kemitraan ini juga mencakup program pertukaran kreator antara kedua negara. Jadi, para penulis, sutradara, dan pemimpin kreatif Korea akan berkolaborasi langsung dengan kru produksi Indonesia melalui lokakarya penulisan dan di lokasi syuting. Sebaliknya, kreator Indonesia juga akan punya kesempatan lebih luas untuk terlibat dalam proyek-proyek Korea dan hybrid! Bayangkan kolaborasi budaya yang luar biasa ini! 🤩
Sedikit info tambahan buat kalian, Desertbloom Pictures yang digawangi Lee Yu-jeong, Cha Hyu, dan Park Hyung-jin ini memang sudah jadi nama besar di kancah global. Mereka pernah kerja sama dengan produser film sukses Korea seperti “Exhuma” dan “Along with the Gods”, dan para ahli dari Studio Dragon, Dexter Studios, Lotte Cultureworks. Saat ini, mereka juga sedang memproduksi film panjang gabungan Korea-Amerika ‘Pyongyang Home Video’ bersama Imagine Entertainment (produser ‘The Da Vinci Code’). Plus, mereka juga jadi partner produksi film horor thriller K-pop ‘Perfect Girl’ yang dibintangi Jeon Somi dan Arden Cho, yang diproduksi oleh Thunder Road Pictures (terkenal dengan seri ‘John Wick’)! Wah, udah banyak banget ya portfolio-nya. 🫣
Sedangkan Mandela Pictures, yang berbasis di Jakarta dan dipimpin oleh tiga bersaudara Manoj, Deepak, dan Ravesh Samtani, sudah punya pengaruh besar di pasar bioskop dan OTT lokal. Dengan label-label seperti REC.ID, 13 Entertainment, dan BN 13, mereka telah memperluas portofolio mereka dari film genre hingga judul komersial dan auteur. Mereka dianggap sebagai salah satu studio film premium yang paling agresif dan kreatif saat ini.
Nakyung’s Insight: Ini game changer banget, lho! 👀 K-Content bukan cuma Korea-Hollywood lagi, tapi makin merambah Asia Tenggara dengan Indonesia sebagai jembatan penting. Ini bakal membuka banyak pintu baru buat talenta-talenta di kedua negara, dan pastinya kita sebagai penonton yang paling diuntungkan! Siap-siap melihat cerita-cerita baru yang segar dan super berkualitas! Nakyung excited banget! 🤩
Detail lebih lanjut tentang tim kreatif, casting, dan jadwal produksi keempat proyek global ini akan diumumkan secara bertahap seiring dengan dimulainya tahap pengembangan. Jadi, siap-siap pantengin terus ya, Sobat! Nakyung pasti kasih info terbaru! 📣
Editor: Nakyung 👀
